Minggu, 30 November 2014


hay sore? hayyy tanggal 30 november.....? kau yg sll kunanti diantara 11 temanmu yg lain,,, aku merasa senang bisa melewatimu... november. bulan yang penuh dengan gejolak/geplak di hidupku. eh...tunggu. geplak? atau gejolak? kalo geplak berarti manis kalo gejolak itu berarti fluktuasi naik turun... ah . entahlah mungkin juga dua-duanya. ya kau memang bulan penuh warna dihidupku. tapi kau pula yang membuatku melewati tanggal lahirku sehingga bertambahlah 1 kepala yang terasa 'berat' bagiku.

Kadang aku berfikir. mungkinkah mental juara itu dilahirkan dan hanya orang2 yang terbiasa juara saja yang dapat sukses??

sekali lagi ku tanya sang juara itu dilahirkan atau dibentuk ? biasanya,, orang yang juara sedari kecil akan terus juara hingga kuliah...

ow,,, bukan itu ternyata. mental juara dapat dibentuk. ketika seseorang dapat mengubah sebuah rasa takut menjadi tantangan...kemudian terus berusaha menjadi Juara tanpa pernah putus asa itulah yang disebut dengan mental juara.

Mental juara tak harus sll juara,, tapi menghargai tiap prestasi,, bahkan terkecil dalam hidup untuk membuat prestasi yang lebih besar dalam hidup. so,, tiap orang adalah juara / sang pemenang. Jadi bentuklah mental juara dalam dirimu.. karena itu adalah modal untuk mengantarmu pada kemenangan sejati dalam hidup. 

*membuka mata membuka hati membuka pikiran tuk melewati desember lebih ber-SEMANGAT. Bismillah............ Semangat pagi Desember............. :)


Selasa, 25 November 2014

Balada di Hari Guru

sudah lama kutak mengotak-atik blogku yg gersang ini. ya, aku tetap si owner write adventure,, sebab biasanya aku menulis dengan pena dan kertas. nah kali ini aku ingin mengetik... dan mungkin ini dan nanti....

hayy.. Guru. apa kabarmu? masihkah gajimu bisa untuk memenuhi tank bensin sepeda motor bututmu di tanggal yang sudah mulai menua ini.....ah, Guru. pasti kenaikan BBM yang belum lama divoniskan oleh Jokowi itu cukup mengkagetkan dirimu..... ya begitulah Ru, kau sama denganku yang harus menerima kenyataan ini dengan lapang dada. Tapi tentu kau lebih lapang dari padaku. sebab beberapa kali aku sempat mau nekat ikut demo menolak kenaikan BBM, namun tak jadi dan aku malah jatuh sakit. Jadilah lagu darah juang hanya kunyanyikan di atas tempat tidur. berbeda dengan kau, yang selalu "legowo" dan tak pernah mau protes. GuRu "diGuGu lan ditiRu" masih selalu melekat dari dalam sanubarimu,, sehingga kaulah warga negara yang paling dihormati siapapun juga dan paling dicintai oleh pemerintah. Namun sayang kata "cinta" dari pemerintah itu tidak berbanding lurus dengan kesejahteraan yang diberikannya kepadamu. Pemerintah lebih suka mensejahterahkan anggota DPR yang kadang tidur atau rusuh saat rapat.

Saat buruh menuntut kenaikan gaji, mereka demo besar-besaran. Disaat mahasiswa geram dengan sikap pemerintah yang se-wena-wena, mahasiswa demo. hanya kau, Guru.. yang hampir tak pernah kulihat demo karena kurikulum yang terus bergonta-ganti, atau gajimu yang masih minim. Kau memang hebat guru, kau lebih memilih menjaga kewibawaan dihadapan murid-muridmu daripada harus menuntut pemerintah.


di hari yang sangat baik yang bernama hari guru ini.... aku ingin mengucapkan ribuan TRIMAKASIHKU kepada guru-guruku tercinta.... guru tk ku Ibu Anik guru sd ku.. Bu Mus yang mengajariku membaca dan menulis kalo diinget inget...Bu Musku itu dulu mirip sekali dengan Bu Mus di Laskar Pelangi...beliau memakai sepeda dan jilbab model khas Bu Mus. Kepada Bu Muji, Pak Ngalimun, Bu Sayekti, Bu Tatik seorang guru agama yang sampai sekarang masih sering menyapaku dengan "Besok menggantikan ibu kalo ibu sudah pensiun ya Nak?", Pak Jarim guru olahraga waktu sd yang sampai sekarang masih sering menyapaku lewat senyuman khas, pertanyaan tentang kabar lengkap dengan kumis khasnya ketika ku sedang menjemput adikku di sd muhammadiyah "langganan" ayahku itu. Kepada semua guru SMPku...diantaranya pak Suhas, guru sejarah yang paling ganteng dan SMAku.... Bu Darmi guru oleahraga yang sudah tua namun masih sangat energik dan semangat, pak Mul di bagian waka kesiswaan yang sering dibicarakan anak osis dan rohis karena sering ‘seret’ kalo dimintai uang sekolah untuk kepentingan organisasi tapi baik hati sebab selalu memberi nilai lebih untukku.hehe. Bu Indri... Guru Fisika yang Muslimah sangat berkesan dihatiku, apalagi sampai sekarang beliau juga masih sangat peduli pada adik2 rohisku.. sempat  mengundangku juga untuk memberi motivasi pada adik-adikku itu... oh. maaf bu Indri, kalo dulu aku tak paham-paham bagaimana menghitung bola yang di lempar dengan waktu sekian dan gerakan demikian dan lain sebagainya. tapi dulu juga saya berfikiran,, sebenarnya untuk apa menghitung bola yang di lempar atau jatuh? Pentingkah? Ah. Konyol.. masih ingat nilai ulangan fisikaku 4! haha. parah...
ha malah bernostalgia… yang jelas ucapan maaf dan trimakasih ku untuk guru-guruku begitu dalam ku kucapkan. Dengan lagu “Trimakasihku” yang super mengharukan itu. kau taukan?. Dan lagu sorry, I can’t be perfect nya simple plan kalo itu untuk ayah.. ini khusus untuk GURU. Hiks… maaf guru-guruku,, rasanya aku ingin sekali mengunjungimu dan mengobrol langsung dihadapanmu… maafkan aku yang mungkin belum sesempurna harapanmu. Hiks.. hiks.. akuh..aku tak bisa membalas semua jasa-jasamu….Guru… semua yang pernah kau berikan membuatku selalu berproses menjadi lebih dewasa hingga kini ku seperti diriku yang sekarang.

Meski aku tak secerdas dian yang selalu juara kelas dan ditrima di UGM tapi aku masih bisa berbagi ilmu dengan anak-anak tpa, berbagi ilmu dengan mahasiswa baru yang sedang wajib nyantri di kyai umy meski masih banyak yang harus ku pelajari lagi. Tapi… ku rasa dari semua yang kulakukan itu juga tak luput dari peran guru-guruku yang dulu selalu berkata bahwa dalam hidup bukan tentang kecerdasan dan iQ yang tinggi yang diperlukan, tapi pandai dalam membawa diri dan pandai bersosialisasi justru lebih penting yang dulu kukira hanya sebagai hiburan bagi orang-orang yang memiliki otak pas-pasan sepertiku ternyata….itu terbukti.

Aku justru lebih bahagia sekarang, dengan jurusanku, dengan kesibukanku, dengan hidupku. Alhamdulillah sudah semester 7. Aku sangat bersyukur dapat kuliah di UMY jurusan PAI ini guru,,, doakan aku Guru-Guruku.. agar ku dimudahkan dalam segala urusanku, agarku bisa dengan cepat dan tepat menyelesaikan skripsiku. Amiin. Agar segera juga aku bisa menyusulmu menjadi seorang GURU. Meski sekarang aku masih galau dengan pertanyaan “pantaskah?” untuk diriku sendiri….tapi aku harus memetakannya.