sudah lama kutak mengotak-atik blogku yg gersang ini. ya, aku tetap si owner
write adventure,, sebab biasanya aku menulis dengan pena dan kertas. nah kali
ini aku ingin mengetik... dan mungkin ini dan nanti....
hayy.. Guru. apa kabarmu? masihkah gajimu bisa untuk memenuhi tank bensin
sepeda motor bututmu di tanggal yang sudah mulai menua ini.....ah, Guru. pasti kenaikan
BBM yang belum lama divoniskan oleh Jokowi itu cukup mengkagetkan dirimu.....
ya begitulah Ru, kau sama denganku yang harus menerima kenyataan ini dengan
lapang dada. Tapi tentu kau lebih lapang dari padaku. sebab beberapa kali aku
sempat mau nekat ikut demo menolak kenaikan BBM, namun tak jadi dan aku malah
jatuh sakit. Jadilah lagu darah juang hanya kunyanyikan di atas tempat tidur.
berbeda dengan kau, yang selalu "legowo" dan tak pernah mau protes.
GuRu "diGuGu lan ditiRu" masih selalu melekat dari dalam sanubarimu,,
sehingga kaulah warga negara yang paling dihormati siapapun juga dan paling
dicintai oleh pemerintah. Namun sayang kata "cinta" dari pemerintah
itu tidak berbanding lurus dengan kesejahteraan yang diberikannya kepadamu. Pemerintah
lebih suka mensejahterahkan anggota DPR yang kadang tidur atau rusuh saat
rapat.
Saat buruh menuntut kenaikan gaji, mereka demo besar-besaran. Disaat
mahasiswa geram dengan sikap pemerintah yang se-wena-wena, mahasiswa demo. hanya kau, Guru.. yang
hampir tak pernah kulihat demo karena kurikulum yang terus bergonta-ganti, atau
gajimu yang masih minim. Kau memang hebat guru, kau lebih memilih menjaga
kewibawaan dihadapan murid-muridmu daripada harus menuntut pemerintah.
di hari yang sangat baik yang bernama hari guru ini.... aku ingin
mengucapkan ribuan TRIMAKASIHKU kepada guru-guruku tercinta.... guru tk ku Ibu
Anik guru sd ku.. Bu Mus yang mengajariku membaca dan menulis kalo diinget
inget...Bu Musku itu dulu mirip sekali dengan Bu Mus di Laskar Pelangi...beliau
memakai sepeda dan jilbab model khas Bu Mus. Kepada Bu Muji, Pak Ngalimun, Bu
Sayekti, Bu Tatik seorang guru agama yang sampai sekarang masih sering
menyapaku dengan "Besok menggantikan ibu kalo ibu sudah pensiun ya
Nak?", Pak Jarim guru olahraga waktu sd yang sampai sekarang masih sering
menyapaku lewat senyuman khas, pertanyaan tentang kabar lengkap dengan kumis
khasnya ketika ku sedang menjemput adikku di sd muhammadiyah
"langganan" ayahku itu. Kepada semua guru SMPku...diantaranya pak
Suhas, guru sejarah yang paling ganteng dan SMAku.... Bu Darmi guru oleahraga
yang sudah tua namun masih sangat energik dan semangat, pak Mul di bagian waka
kesiswaan yang sering dibicarakan anak osis dan rohis karena sering ‘seret’
kalo dimintai uang sekolah untuk kepentingan organisasi tapi baik hati sebab
selalu memberi nilai lebih untukku.hehe. Bu Indri... Guru Fisika yang Muslimah
sangat berkesan dihatiku, apalagi sampai sekarang beliau juga masih sangat
peduli pada adik2 rohisku.. sempat mengundangku juga untuk memberi
motivasi pada adik-adikku itu... oh. maaf bu Indri, kalo dulu aku tak
paham-paham bagaimana menghitung bola yang di lempar dengan waktu sekian dan
gerakan demikian dan lain sebagainya. tapi dulu juga saya berfikiran,,
sebenarnya untuk apa menghitung bola yang di lempar atau jatuh? Pentingkah? Ah.
Konyol.. masih ingat nilai ulangan fisikaku 4! haha. parah...
ha malah bernostalgia… yang jelas ucapan maaf dan trimakasih ku untuk
guru-guruku begitu dalam ku kucapkan. Dengan lagu “Trimakasihku” yang super
mengharukan itu. kau taukan?. Dan lagu sorry, I can’t be perfect nya simple
plan kalo itu untuk ayah.. ini khusus untuk GURU. Hiks… maaf guru-guruku,,
rasanya aku ingin sekali mengunjungimu dan mengobrol langsung dihadapanmu…
maafkan aku yang mungkin belum sesempurna harapanmu. Hiks.. hiks.. akuh..aku
tak bisa membalas semua jasa-jasamu….Guru… semua yang pernah kau berikan
membuatku selalu berproses menjadi lebih dewasa hingga kini ku seperti diriku
yang sekarang.
Meski aku tak secerdas dian yang selalu juara kelas dan ditrima di UGM tapi
aku masih bisa berbagi ilmu dengan anak-anak tpa, berbagi ilmu dengan mahasiswa
baru yang sedang wajib nyantri di kyai umy meski masih banyak yang harus ku
pelajari lagi. Tapi… ku rasa dari semua yang kulakukan itu juga tak luput dari
peran guru-guruku yang dulu selalu berkata bahwa dalam hidup bukan tentang
kecerdasan dan iQ yang tinggi yang diperlukan, tapi pandai dalam membawa diri
dan pandai bersosialisasi justru lebih penting yang dulu kukira hanya sebagai
hiburan bagi orang-orang yang memiliki otak pas-pasan sepertiku ternyata….itu
terbukti.
Aku justru lebih bahagia sekarang, dengan jurusanku, dengan kesibukanku,
dengan hidupku. Alhamdulillah sudah semester 7. Aku sangat bersyukur dapat
kuliah di UMY jurusan PAI ini guru,,, doakan aku Guru-Guruku.. agar ku
dimudahkan dalam segala urusanku, agarku bisa dengan cepat dan tepat
menyelesaikan skripsiku. Amiin. Agar segera juga aku bisa menyusulmu menjadi
seorang GURU. Meski sekarang aku masih galau dengan pertanyaan “pantaskah?”
untuk diriku sendiri….tapi aku harus memetakannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar