Malam yang gersang. Meski di luar
tanah sedang senang dilimpahi hujan lebat. Namun di sini, di dalam kamar kini
kurasakan gersang dalam diriku sendiri. Ku biarkan diriku tenggelam mengenali
siapa sebenarnya diriku. Agar kemunafikan tak menggerogoti keimananku. Aku
beriman, apakah hanya sesaat ketika aku mengetik bahwa “aku beriman” ataukah
memang itu mampu aku buktikan? entahlah. Iman meliputi hati, perkataan dan
perbuatan. Hati dan perkataan mungkin sudah aku tunaikan setulus-tulusnya..
namun, untuk perbuatan,, sudahkah aku menunaikan segala yang DIA Pinta??
Entahlah. Masih ada sesuatu yang membuatku masih merasa kotor, hingga jiwa
ragaku masih merasa gersang.
Kubiarkan diriku mengenal diriku sendiri, apa yang
sebenarnya terjadi pada diri ini. Mengapa aku begitu menginginkan suatu
keinginan yang tak kumengerti. Ku berikan kata hatiku dan jiwaku berlabuh
menggapai sebuah jalan yang memang masih buntu. Mungkinkah karena diri yang
terlalu kotor sehingga malu untuk bertemu Tuhannya lalu mendamba cinta pada
sesama hamba yang penuh dengan kekhilafan pula ataukah karena nurani dan hati
ini yang sudah tertutup oleh dusta?? Aku pun tak tau.
Kubiarkan diriku
mengenal diriku sendiri… kenapa aku masih kurang dan kurang sementara limpahan
Rahmat dan Kasih sayang-Nya tiada tara… sungguh. Ada apa denganku? Kenapa aku
begini? Masih tersisa kah dendam dihati, atau secerca kebencian, kelicikan atau
kedustaan??. Lalu apa arti syahadatku selama ini?. Betulkah aku sudah
mencintai-NYA sepenuh hatiku? Jika iya, mengapa belum sepenuhnya apa yang DIA
perintah dan larang aku penuhi? Bukankah seorang pecinta akan selalu dengan
senang hati menuruti apa diminta oleh yang dicintainya? mengapa aku mendambakan
juga cinta dunia yang melenakanku? Mengapa aku? Owh….gersang. sungguh aku
merasa diriku gersang. Siramlah air kesejukan dijiwaku Tuhan…. Aku
membutuhkan-MU.
Kubiarkan aku berlabuh mengenali diriku. Apa yang sebenarnya
terjadi dan apa yang sebenarnya kucari. Hartakah? Tahtakah?Cintakah? Atau
bahagiakah?. Apakah aku sudah menjadi diriku sendiri? Ataukah aku masih tabu
akan diriku sendiri?
Biarlah… aku. Menapaki langkah-langkah pasti untuk
menyelesaikan studiku mesti melawan gersang dalam jiwaku. Aku harus menghadapi
dan melakukan apa yang ada di depan mataku. Karena aku tak pernah memiliki
waktu, hanya ingin terus berbuat untuk kedua orang tua dan orang2 tercinta dan
terdekatku. Mungkin merindukan atau mencintai serta benci pada seseorang di dunia
ini hanyalah sekedar cobaan bagi setiap nurani yang merindukan cinta sejati nan
hakiki. Allah yang menciptakan rasa dan telah mentakdirkan semua ini.
Alhamdulillah fii kulli hallin.
Janganlah merasa berat sebelum kamu melakukan. Sesungguhnya
hati yang bersih dan jiwa yang suci akan membuatmu nyaman melakukan sebuah
kewajiban. Maka sekarang kubiarkan aku berlabuh mengenali diriku yang
sesungguhnya.. bila memang jiwaku masih dipenuhi noda-noda.. biarkan dzikirku
pikirku dan imanku serta doa2 penuh pinta ampunan pada-NYA bisa
membersihkannya… saat ini aku masih mencarinya. Menghamba menemui ruh diriku
yang masih diliputi sifat kemunafikan ini. Aku ingin mencerca diriku bila
memang diriku masih munafik, menyelidik kenapa demikian hingga menemui muara
jalan untuk membersihkannya. Ya Allah permudah langkahku…
Agar aku bisa merasakan genangan air mata yang sudah lama
kering kerontang,, gersang tak berarti.
Aku ingin menangis Tuhan…..
Jauhkanlah aku dari kemunafikan, kejahatan serta kedzoliman
terhadap diriku sendiri. Jauhkanlah aku dari ke-pura-puraan tegarku yang
menyiksa batinku selama ini. Ijinkan aku jadi pribadi yang jujur,,
sejujur-jujurnya, anggun bermoral, cerdas, dan berhati lembut berhati lembut
berhati lembut ya Robbi….
Allah, Allah, Allah,, allahummashalli’ala Muhammad wa ‘ala
ali Muhammad.
Di malam penuh bintang
Di atas sajadah yang
kubentang
Sendu sedan sendiri
mengadu pada yang Maha Kuasa
Betapa naïf diriku ini
hidup tanpa ingat pada-MU
Urat nadipun tau aku
hampa……..
Di malam penuh bintang
di
Di bawah sinar bulan
purnama
Kupasrahkan semua
keluh dan kesah yang aku rasa
Sesak dadaku menangis
pilu saat kuurai dosa- dosaku
Dihadapan-MU ku tiada
artinya..
Doa Qalbu tak bisa aku
bendung
Deras bak hujan di
gurun sahara
Hatiku yang
gersang…………………
Terasa oh tentram
Hanya ENGKAU yang tau
siapa aku
Tetapkanlah seperti
malam mini
Sucikan diriku..
selama-lamanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar